Toko aplikasi seluler di Tiongkok mulai menetapkan standar baru bagi pengembang yang ingin meluncurkan aplikasinya di ponsel Tiongkok seperti Xiaomi, Oppo, Vivo dkk. Peraturan tersebut mengikuti perintah eksekutif yang diterbitkan pemerintahan Xi Jinping bulan lalu. Beijing ingin menyaring aplikasi seluler yang beredar dan dapat diakses oleh masyarakat Tiongkok.
Hal ini akan berdampak pada industri pengembangan aplikasi di Negeri Tirai Bambu. Pasalnya, merilis aplikasi baru akan sangat sulit. Selain itu, aplikasi yang dipublikasikan juga bisa diblokir jika tidak memenuhi standar pemerintah.
Aturan baru ini mengharuskan pengembang aplikasi untuk menyerahkan dokumen tertentu terkait detail bisnis mereka kepada pemerintah. Toko aplikasi seluler memiliki waktu hingga akhir Agustus untuk mengerjakan sistem baru ini.
“Toko aplikasi Android telah mengonfirmasi bahwa aplikasi baru harus menyerahkan dokumen agar dapat dilihat oleh pemerintah. Permohonan yang ada juga harus menyertakan dokumen,” Rich Bishop, CEO perusahaan pengembangan aplikasi AppInChina, seperti dikutip Reuters, Selasa (5 September 2023).
“Aturan ini mengharuskan aplikasi global yang ingin beroperasi di Tiongkok untuk mendirikan entitas lokal atau bekerja sama dengan mitra lokal,” tambahnya.
Pekan lalu, toko aplikasi Android yang dijalankan oleh Tencent, Huawei, Xiaomi, Oppo dan Vivo memberi tahu pengembang tentang peraturan baru tersebut. Jika pengembang gagal memberikan dokumentasi yang diperlukan, aplikasinya akan dilarang dari App Store.